Monday, July 18, 2011

49 Days: Kencan Sehari Yi Kyung-Yi Soo

Yi Kyung jalan ke taman, Scheduler duduk di bangku. Scheduler melihatnya dan langsung berdiri. Yi Kyung masih ragu tapi Scheduler langsung jalan mendekati Yi Kyung.

Scheduler : Song Yi Kyung, sudah lama sekali. Kau sama sekali tidak berubah.

Yi Kyung terpana : Yi Soo! ini benar2 kau bagaimana ini bisa terjadi?
Yi kyung menangis dan menyentuh pipi Yi Soo..Yi Kyung memeluk Yi Soo dan keduanya menangis.

Scheduler berkata ia hanya bisa datang sekarang, lalu mengajak Yi Kyung pergi ke suatu tempat.
Kemana? tanya Yi Kyung.
Scheduler : Hari ini lakukan saja apa yang kukatakan padamu.

Scheduler mengajak Yi Kyung naik motornya dan pergi ke lokasi dimana Yi Soo meninggal.

Scheduler : Saat itu aku tidak sabaran. Aku ingin bermusik, aku ingin mengalami dunia yang baru ini. Kehidupan lamaku, bagiku terasa sangat menyesakkan dan membosankan.

Yi Kyung : Tapi kau tetap ingin menjadi penjagaku, kau pasti sangat lelah.

Scheduler : Saat itu kita masih sangat muda dan jarak diantara kita sangat besar. Aku pikir kita tidak bisa membicarakannya. Jadi, aku tidak punya pilihan selain bertindak semauku.

Aku pernah berkata kalau lebih mudah membiarkanmu melihat seperti apa hatiku sebenarnya. Aku main musik dan jalan dengan para gadis, tapi kau seperti kampung halamanku. Jadi..aku membeli cincin untuk melamarmu.

Scheduler mencari cincin yang ia beli, ternyata tersembunyi di dalam tanah. Scheduler memasangkan cincin itu ke jari Yi Kyung, lalu memasang cincin di jarinya sendiri.
Sekarang...berikutnya adalah...

Scheduler membawa Yi Kyung ke taman hiburan. Yi Kyung heran, kenapa pergi kesini?

Scheduler berkata kalau mereka belum pernah pergi ke tempat seperti ini karena dulu mereka tidak punya uang.
Scheduler : Aku sudah janji mengajakmu kesini saat kau ulang tahun. Song Yi Soo janji!

Scheduler menggandeng Yi Kyung dan mereka mulai main, naik merry go round, dll. Jalan-jalan, ketawa2, main..
Mereka masuk ke toko suvenir dan membeli bando kuping kelinci, lalu foto bersama sambil pamer cincinnya.

Keduanya jalan sambil gandengan di taman, Yi Kyung tanya, sekarang mau kemana lagi?
Scheduler : Kau sama seperti dulu, Song Yi Kyung-ku. Bukankah aku sudah bilang jangan tanya dan jangan marah? Kau cuma perlu mengikutiku tanpa syarat.

Scheduler membawa Yi Kyung ke...kembali ke jalan dekat rumahnya.
Yi Kyung heran, ini rumahku.

Scheduler minta Yi Kyung belanja makanan, aku ingin makan masakan yang kau buat.
Yi Kyung : Kau membiarkanku belanja sendirian? Apa yang akan kau lakukan?

Scheduler janji, kali ini dia tidak akan pergi tanpa pamit. Ada yang harus kulakukan, aku akan selesai sebelum kau pulang.
Yi Kyung akhirnya pergi untuk belanja makanan.

Sementara Scheduler...ternyata dia membereskan apartemen Yi Kyung.
Benar2 tukang paling keren hehehe..dia mengganti wall paper apartemen Yi Kyung dengan warna pink lembut tapi cerah.

Dokter Noh muncul, Scheduler tahu dan ia kelihatan sebal hahaha

Noh kaget melihat Scheduler, penghuni rumah ini, apa dia pindah?

Scheduler menoleh (wii...lihat ada percikan api diantara mereka? hahaha), tidak. Aku hanya mengganti wall paper baru.
Noh : Lalu Nona Yi Kyung..bukan, pemilik rumah?

Scheduler : Dia pergi melakukan sesuatu.
Noh : Apa kita pernah ketemu sebelumnya?

Scheduler mulai kesal : Aku tidak bekerja disini untuk menjawab pertanyaanmu. Hari ini dan besok pagi, aku jelas tidak mau kau datang kesini. Setelah beberapa hari, kau bisa datang lagi.

Noh : Baiklah, kalau begitu pastikan mengatakan padanya kalau ada pria bernama Noh Kyung Bin datang menemuinya.

Scheduler dingin : Kalau kau segera pergi, aku akan bilang padanya kalau kau mampir. Jika kau tidak segera pergi, aku mungkin tidak akan bilang.
Dokter Noh kelihatan tidak suka tapi dia langsung pergi.

Setelah Noh pergi, Scheduler ngomel, dia bukan seperti pria jahat. Dokter! Kau mau apa dengan Yi Kyung kami?
Scheduler menuduh Noh naksir Yi Kyung. Scheduler jelas tidak suka kalau Yi Kyung bersama Noh. (kita harus tos dulu Scheduler, haha..aku juga tidak suka.)

Yi Kyung pulang, dia langsung memanggil Yi Soo! Yi Soo! Tapi Yi Kyung terpana saat masuk ke apartemen-nya. Kamarnya berubah total! Sekarang kamar Yi Kyung benar2 indah, rapi dan bersih. Cuma empat kotak kumal itu saja yang mengingatkan kita kalau kamar itu aslinya kucel.

Yi Kyung panik tidak melihat Yi Soo, ia memanggil, Song Yi Soo!!

Scheduler keluar dari kamar mandi, wee...rambutnya lurus haha..Scheduler senyum-senyum, aku disini. Scheduler memegang rambutnya, dia berkata debunya banyak, jadi ia harus membersihkan rambutnya.

Yi Kyung tidak percaya, kau yang melakukan semua ini?

Scheduler bangga, aku ini tukang cat selama 2 tahun, tidak jelek kan?
Bukan itu maksudku, kata Yi Kyung. Tapi kenapa kau mengubah kamar jadi seperti ini?

Scheduler : Aku ini tinggal denganmu, meskipun hanya sehari, aku mau tempat ini bersih. Hei, bagaimana menurutmu? Kau biasanya bersih dan rapi.

Scheduler : Sisanya, nanti kau atur sesuai seleramu, ok?
Scheduler tersenyum. Senyum ini bukan akting, Jung Il Woo benar2 jadi Yi Soo!

Malamnya, Yi Kyung dan Scheduler duduk sambil saling menggenggam tangan, Yi kyung lalu tidur di bahu Scheduler.

Scheduler mengamati Yi Kyung tidur, wajahnya sedih. Lalu Yi Kyung terbangun. Kau bangun?
Yi Kyung : Kau bangun?
Scheduler : Kita jalan-jalan.

Mereka jalan sambil bergandengan tangan, Yi kyung terus memandangi Scheduler.
Scheduler : Kenapa?
Yi kyung merasa aneh, ini benar2 menakjubkan. Kemarin seperti mimpi..kau masih disini dari malam sampai pagi? Sinar matahari sangat cerah, tapi aku bisa melihat dan menyentuhmu?

Scheduler : Tapi aku tetap orang yang sudah mati. Aku menunggu 5 th hanya agar bisa melihatmu. Demi kau, untuk memberikan cincin ini, untuk mengatakan kalau aku mencintaimu, kalau tidak sekalipun aku memikirkan orang lain, kalau aku ingin menikah. Hanya untuk mengatakan itu.

Tapi...sekarang tidak sama lagi. Hal-hal yang ingin kukatakan padamu sudah berubah. Aku mencintaimu sampai saat itu. Mulai sekarang, aku tidak akan mencintaimu. Karena aku tidak ingin meninggalkanmu dengan rasa sakit, aku ingin kau melupakanku dan berbahagia. Aku sudah menunggu selama 5 th untuk mengatakan ini.

Yi Kyung menangis, tidak. Jangan katakan itu, Yi Soo. Aku akan pergi denganmu.

Scheduler : Kita tidak bisa bersama. Meskipun kau pergi dan memilih kematian agar bisa bersamaku, kita tetap saja terpisah. Karena memang seperti itulah kematian.

Yi Kyung : Aku tidak bisa menahannya tanpa dirimu, ini terlalu berat bagiku.

Scheduler : Kau harus menahannya untukku. Aku ingin kau bahagia di kehidupanmu mendatang. Jika kau tidak bahagia, hatiku juga tidak akan tenang dan aku tidak akan bisa beristirahat dengan tenang. Karena aku dilahirkan sebagai pria yang pemarah, egois, yang tidak bisa menerima cinta, yang tidak bisa mencintai, yang hidup tidak bahagia.

Scheduler mengambil cincin Yi Kyung, buang cincin ini.
Yi Kyung tidak mau.

Scheduler tetap melepasnya dan melemparkannya ke sungai.

Scheduler kembali sambil menangis, ini tidak ada artinya lagi. Aku sudah membereskan semua salah paham kita, itu saja.
Scheduler melepas cincinnya sendiri, Yi Kyung menangis dan mencegahnya, tapi Scheduler tetap membuang cincinnya juga.

Scheduler : Kau tahu betapa berharganya kau bagiku. Aku tidak meninggalkanmu. Bagiku, kau adalah orang paling penting. Orang yang luar biasa.

Jadi, untuk orang lain, kau akan menjadi orang paling berharga. Berjanjilah padaku kalau kau akan bahagia demi aku. Biarkan aku pergi tanpa penyesalan, dan di kehidupan mendatang (kepercayaan Budha/Kong Hu chu) aku akan bisa memulai lagi.

Yi Kyung, berbahagialah demi aku. Karena bertemu denganmu, aku merasa berterima kasih..dan bahagia.

Yi Kyung menangis, ia menyesal, karena selalu menerima darimu...dan tidak pernah membalasmu kembali.

Scheduler juga menangis, balaslah untuk orang yang mencintaimu. Bukan aku, berikan pada orang itu.
Yi Kyung menangis terisak-isak. Scheduler menangis dan mencium Yi Kyung.

Scheduler melepaskan Yi Kyung dan jalan mundur, lalu ia berbalik sambil menangis. Yi Kyung tidak berhenti menangis.

Scheduler jalan semakin jauh dan menghilang...


Kadorama-recaps.blogspot.com

No comments:

Post a Comment