Tuesday, July 19, 2011

Menjelajahi Tokyo Dengan ‘Densha’ dan ‘Chikatetsu’

Oleh Sigit Adinugroho

Tokyo adalah sebuah kota metropolitan dengan sistem transportasi publik yang komprehensif. Untuk menjelajahi kota ini, kita tidak memerlukan bantuan pemandu wisata — cukup peta transportasi umum seperti bus, densha (kereta api), dan chikatetsu (kereta bawah tanah).

Jaringan kereta api dalam kota di Tokyo dioperasikan oleh beberapa perusahaan layanan, dan merupakan salah satu jaringan kereta api yang terbesar dan tersibuk di dunia. Terdapat hampir 300 stasiun yang tersebar dalam 14 jalur, seluruhnya menempuh jarak 328 km.



Setiap hari, jaringan ini mengangkut delapan juta penumpang dengan daerah cakupan yang membentang dengan jarak hampir menyamai Jakarta-Bandung.

Dengan densha dan chikatetsu, Anda dapat mengunjungi tempat-tempat wisata terkenal di Tokyo seperti Shinjuku, Ikebukuro, Ginza, Asakusa, Shibuya, dan Harajuku (berhenti di Meiji-jingumae).

Stasiun densha dan chikaketsu sendiri bisa menjadi atraksi. Saksikan dan cobalah beragam jenis mesin penjual minuman dan makanan yang ada di sana. Juga ada mesin penjual bunga, serta mesin yang bisa menebak usia serta jenis kelamin Anda.

Agar tak perlu pusing membaca peta atau bingun berpindah jalur dan stasiun, Anda tinggal menaiki jalur Yamanote Line — yang melingkari kota Tokyo dan berhenti di berbagai atraksi wisata di kota ini.



Hampir semua mesin penjual tiket dilengkapi dengan panduan dalam bahasa Inggris. Tarif kereta bervariasi tergantung jarak dan dibedakan antara dewasa dan anak-anak. Lihatlah tarif ke tempat tujuan Anda, dan masukkan uang kertas atau koin untuk membeli tiket.

Jika ada kendala teknis atau bahasa, silakan bertanya kepada petugas — tetapi untuk itu diperlukan sedikit kemampuan berbahasa Jepang.



Pilihan lainnya, Anda bisa membeli tiket terusan untuk satu atau dua hari. Dengan begini, Anda bebas menggunakan jasa operator tertentu dalam 24 jam tanpa harus membeli tiket lagi untuk masing-masing jalur.

Dengan tiket terusan Holiday Pass seharga ¥ 2300 (sekitar Rp 230 ribu), Anda bahkan bebas menggunakan seluruh sistem transportasi publik di Tokyo selama 24 jam pada Sabtu, Minggu, dan hari besar.

Berpindah dari satu jalur ke jalur lain (atau stasiun) relatif mudah dan nyaman. Namun terkadang banyaknya terowongan bawah tanah bisa membingungkan. Untunglah hampir setiap marka stasiun dilengkapi dengan tulisan berhuruf Latin.



Jika Anda bepergian di hari kerja, ada baiknya untuk memerhatikan jam sibuk yakni pada pukul 07.00-09.00 pagi dan 17.00-19.00 petang.

Website http://www.jorudan.co.jp/english/norikae/ dapat membantu dalam merencanakan perjalanan dengan si densha dan chikatetsu ini. Jasa gratis ini juga menyediakan aplikasi untuk Apple iOS untuk iPhone, iPod Touch atau iPad.

Sigit Adinugroho dapat dikunjungi di blog perjalanannya, www.ranselkecil.com

id.travel.com

No comments:

Post a Comment