Friday, January 7, 2011

Invictus


Film ini diangkat dari kisah nyata, di mana Nelson Mandela yang diperankan Morgan Freeman mencoba menyatukan bangsa Afrika Selatan, melalui tim rugby Springboks. Sinopsis film Invictus ini menceritakan sepak terjang mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menghapus apartheid di negaranya, rezim apartheid yang mendiskriminasikan warga kulit hitam di Afsel tahun 1990-an akhirnya runtuh. Namun Mandela mengetahui benih perpecahan antara warga kulit putih dan kulit hitam belum hilang. Ada satu hal pasti yang diyakininya untuk mempersatukan seluruh rakyatnya adalah melalui olahraga.
Berawal dari dilepasnya Nelson Mandela pada 11 Februari 1990 setelah 30 tahun dikurung di penjara Victor Verster sebagai tahanan politik. Nelson Mandela kemudian ikut dalam pemilihan presiden dan menang. Bagi sebagian orang (yang berkulit hitam), terpilihnya Nelson Mandela berarti dimulainya hari baru tanpa bayang apartheid, sedangkan bagi sebagian orang lagi (yang berkulit putih), merupakan hal yang memalukan dan mereka merasa kehilangan identitas negara tersebut. Saat Mandela menjadi presiden, orang-orang kulit putih yang bekerja di pemerintahan sudah bersiap-siap untuk dipecat, tetapi Mandela tidak memecat mereka. Mandela juga mempekerjakan orang kulit putih menjadi pengawalnya, dan membuat Jason, pengawal presiden yang lebih senior, merasa keberatan dengan keputusan Mandela.
Tim rugby Afrika Selatan, Springboks, adalah salah satu bukti apartheid yang masih berlangsung di sana. Baik nama, logo, dan warna seragamnya, semuanya mencerminkan perbedaan ras yang sangat nyata. Maka itulah, ketika Springboks bertanding, orang-orang berkulit hitam cenderung mendukung tim lain ketimbang tim negaranya sendiri. Lagipula selama ini, Springboks lebih banyak kalah daripada memenangkan pertandingan.
Nelson Mandela pun dengan cerdik memanfaatkan event Rugby World Cup 1995 yang akan diselenggarakan di negaranya, sebagai ajang untuk mempersatukan seluruh bangsa tanpa memandang ras lagi.Walaupun awalnya ide tersebut ditentang bagi sebagian orang, termasuk bawahannya sendiri, namun akhirnya, Mandela berhasil meraih dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Mandela berhasil menyalakan semangat dari ketua tim rugby, Francois Pienaar (diperankan oleh Matt Damon), maupun anggota tim lainnya untuk menjadi pemenang dalam pertandingan piala dunia nanti. Ada beberapa trik Nelson Mandela dalam memberi semangat pada tim Springboks, antara lain mengajak kapten tim untuk minum teh dan memberikan beberapa nasihat, menyuruh tim untuk melatih anak-anak di perdesaan, memberikan puisi berjudul Invictus kepada kapten tim, menghapalkan nama-nama mereka dan memakai seragam Springboks pada waktu pertandingan final melawan All Blacks.
 Pienaar terinspirasi pada nasihat yang diberikan Mandela ketika diundang minum teh. Ia mengajak teman-temannya untuk belajar lagu “Tuhan memberkati Afrika”, karena Mandela pernah berkata, lagu itu bisa memunculkan semangat dan menginspirasi untuk berusaha lebih baik. Ia juga mengajak teman-temannya ke penjara tempat dulu Nelson Mandela ditahan, Piennar masuk ke dalam sel, mencoba merasakan dikurung di ruangan sesempit itu. Ia tidak habis pikir bagaimana Mandela menghabiskan waktu 30 tahun di dalam sel dan setelah keluar, ia bisa memaafkan orang yang sudah menjebloskannya.
 Hasilnya, dalam pertandingan final rugby antara Afrika Selatan dan New Zealand, tim Springboks berhasil mengharumkan nama negaranya. Seluruh bangsa Afrika Selatan seakan lupa bahwa selama ini mereka saling membenci, menghina dan mengucilkan ras tertentu. Semua turut luap dalam kegembiraan dan berpesta untuk merayakan kemenangan bangsanya.

Film ini menceritakan bagaimana seorang presiden sungguh – sungguh mencintai rakyat dan bangsanya, tanpa memandang ras. Betapa Nelson Mandela ingin melakukan segala sesuatu untuk mempersatukan sebuah bangsa yang sudah lama terpecah. Dengan semangat dan juga kebijaksanaannya, Nelson Mandela berhasil mencapai cita-citanya. Jika kita lihat Afrika Selatan yang sekarang, sudah menjadi sebuah bangsa yang maju, dengan penduduk yang berkulit putih maupun hitam sudah bisa hidup membaur.Kita juga dapat belajar dari sikap Nelson Mandela yang pemaaf. Orang-orang kulit putih sudah memenjarakannya dalam sel yang sempit, memisahkannya dengan keluarganya, namun setelah ia keluar dari penjara, ia bisa memaafkan orang-orang itu.
Ada beberapa tindakan yang menurut Ann cukup kreatif:
1. ada seorang pilot membawa pesawat komersial. Ia seperti hendak mendaratkan pesawatnya di lapangan rugby ketika pertandingan akan di mulai dan Mandela sedang duduk di bangku VIP. Gelagat pilot itu seperti hendak membunuh Mandela – Itu yang dipikirkan pengawal presiden (dan mungkin juga dipikirkan para penonton). Tapi ternyata pesawat itu hanya lewat, terbang rendah untuk memberikan support kepada Springboks. Tulisan “Good Luck Bokke” tertulis di bawah pesawat itu. Pengawal presiden (dan penonton) akhirnya bisa bernapas lega.
2.kreativitas datang dari tingkah seorang anak kecil berkulit hitam yang tidak bisa masuk ke stadion, padahal ia ingin menonton pertandingan rugby Springboks Vs All Blacks. Lalu ia berdiri di dekat mobil polisi yang sedang mendengar jalannya pertandingan dari radio, tapi ia diusir oleh polisi itu. Ia berjongkok agak jauh, tapi masih bisa mendengar radio. Lama-lama ia mendekat sampai bisa duduk di atas mobil polisi dan sampai bisa dapat minuman. Saat Springboks menang, ia dan para polisi saling berpelukan bahagia.

Judul film ini sendiri berasal dari sebuah puisi berjudul sama, yang ditulis oleh William Ernest Henley. Ketika berada dalam penjara, Nelson Mandela membaca puisi ini, dan puisi inilah yang terus mendorongnya untuk tetap maju dan memimpin bangsanya suatu hari kelak.

No comments:

Post a Comment