Monday, January 10, 2011

My Name Is Khan

Tak bisa disangkal jika peristiwa 11 September 2001 berdampak besar buat kehidupan orang Amerika. Peristiwa tragis ini membuat jurang yg sudah ada antara orang Amerika dengan imigran asia dan timur tengah yg beragama Islam jadi semakin lebar.
Rizwan Khan (Shahrukh Khan) adalah salah satu imigran dari Mumbai yg menjadi korban dampak peristiwa ini. Khan adalah seorang pemuda muslim yg menderita Asperger’s Syndrome, kelainan yg membuatnya sulit berinteraksi dg kebanyakan orang. Kayak autis gitu. Ia tidak suka keramaian dan benci warna kuning. Ibunya sangat menyayanginya dan mengajarinya banyak hal. Tapi karena terlalu memperhatikannya, adiknya merasa ibunya pilih kasih dan ketika dewasa, adik Khan pergi ke Amerika. Setelah sukses dan menikah, ia mengajak ibunya ke Amrik. Tapi ibunya meninggal dan berpesan pada Khan untuk pergi ke Amerika dan meraih kebahagiaan seperti adiknya.


Khan pergi ke San Fransisco, AS. Ia kerja di kantor adiknya, jadi sales obat kecantikan. Disanalah ia bertemu dengan Mandira (Kajol), wanita Hindu asal India. Mandira kerja di salon. Ia punya seorang anak bernama Samir. Khan mengajak Mandira menikah. Mandira mau asal Khan harus membawanya ke tempat yg tdk pernah didatanginya. Khan membawanya ke suatu bukit dan memperlihatkan kota San Fransisco yg disinari matahari terbit. So sweet…

Meski mendapat tentangan dari kedua belah pihak keluarga, mereka memutuskan untuk menikah dan memulai bisnis mereka sendiri. Di saat impian sudah mulai terwujud, peristiwa tragis 11 September menghancurkan mimpi indah mereka. Samir meninggal karena dipukuli teman2nya yg membencinya karena jadi anak orang muslim. Mandira menganggap kematian anaknya disebabkan karena ia menikah dengan orang muslim. Andai ia masih hindu, pasti Samir tidak meninggal. Pernikahan mereka pun berantakan. Mandira mengusir Khan dan boleh pulang kalau Khan sudah ketemu presiden dan bilang “My name is Khan and I’m not a teroris.

Dengan tujuan merebut kembali hati wanita yg sangat dicintainya ini, Khan melakukan perjalanan keliling AS. Setibanya di bandara LA, ia ditangkap petugas karena tingkah lakunya sedikit aneh dan mencurigakan. Tapi akhirnya ia dilepaskan karena tidak terbukti apapun.
Uangnya menipis. Karena ia pintar memperbaiki barang2, ia buka jasa reparasi keliling.

Seorang anak jatuh didepannya dan minta diantarkan pulang. Anak itu namanya Joel dan ibunya dipanggil mama Jeni. Kakak Joel mati di perang Irak. Lalu Khan diajak ke gereja dan mengenang keluarna mereka yg sudah meninggal.
Di sebuah masjid, ada seorang dokter yg mengajak orang2 untuk berjihad. Tapi Khan tidak mau dan berdebat dengan orang itu. Ia lari ke telepon umum dan menelpon iparnya untuk minta nomor FBI.
Presiden Bush datang ke suatu tempat. Ditengah2 orang yg bersorak2 menyambut presiden, Khan berteriak “My name is Khan and I’m not a teroris.” Orang2 jadi panic karena mengira ada teroris. Khan ditangkap dan masuk penjara. Seorang cameramen tertarik pada Khan. Ia mencari data2 tentang Khan dan meminta seorang reporter berita untuk meliputnya. Awalnya ditolak, akhirnya orang itu mau. Mereka mewawancarai adik dan ipar Khan.mereka dapat info kalo Khan menelpon FBI untuk melaporkan perekrutan teroris. Nama Khan pun mendadak terkenal. Beritanya menjadi semangat bagi warga Muslim Amerika yg tertekan karena kejadian tragis itu. Khan akhirnya bebas dan melihat Mandira dari kejauhan. Ia tak berani mendekat karena misinya belum selesai.

Saat lagi nunggu bis, ia lihat berita. Rumahnya Mama Jeni kena badai. Khan ke sana untuk menolong para pengungsi. Reporter datang meliputnya dan karena itu, semua orang termasuk adik dan ipar Khan tergerak untuk membantu juga. Mandira juga datang. Saat mau berpelukan, ada orang datang menusuk perut Khan. Ia masuk RS tepat di hari pergantian presiden. Saat sadar dari pingsannya, ia melihat Mandira membaca buku hariannya. Mereka pun rujuk. Setelah keluar dari RS, ia bersikeras untuk tetap menemui presiden baru, Obama. Ia berhasil menemuinya dan berkata“My name is Khan and I’m not a teroris.”

Nilai2 yg bisa diambil, Khan menolong tanpa memandang agama. Kegigihannya, kesabarannya, kepolosannya, kejujurannya, keberaniannya patut dicontoh. Ia berani melaporkan perekrutan teroris, sesuatu yg tidak benar baginya, sampai2 membuat dia nyaris mati ditusuk orang. Pendalaman agama yg diterimanya sejak kecil membuatnya tidak mudah terpengaruh/ tercuci otaknya.

No comments:

Post a Comment